Definisi Kimia
Medisinal
1. IUPAC (1974)
Ilmu pengetahuan
yang mempelajari penemuan, pengembangan, identifikasi dan interpretasi cara
kerja SBA (obat) pada tingkat molekul.
2. Taylor &
Kennewell (1981)
Studi kimiawi
senyawa atau obat yang dapat memberikan efek yang menguntungkan dalam sistem
kehidupan, yang melibatkan studi hubungan struktur kimia senyawa dengan
aktivitas biologis dan model kerja senyawa pada sistem biologis, dalam usaha
mendapatkan efek terapeutik obat yang maksimal dan memperkecil efek samping
yang tidak diinginkan.
3. Burger (1983)
Ilmu pengetahuan
yang merupakan cabang ilmu kimia yang bertujuan untuk menemukan, merancang dan
mengembangkan senyawa kimia terapeutik untuk digunakan dalam klinik atau untuk
obat hewan.
Dasar Pengertian
Kajian KIMED
1. Kesadaran akan adanya hubungan antara sifat
kimia senyawa atau sekelompok senyawa tertentu dengan interaksinya terhadap
tubuh, yang disebut hubungan struktur-aktivitas.
2. Mekanisme pengaruh senyawa terhadap sistem
biologik, yang disebut modus aksi.
Sasaran Ilmu KIMED
Meningkatkan efek
terapeutik dan sekaligus menurunkan efek samping yang tidak dikehendaki.
Ruang Lingkup Kimia
Medisinal
1. Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dalam
bahan alam yang secara empirik telah digunakan untuk pengobatan.
2. Sintesis struktur analog dari bentuk dasar
senyawa yang mempunyai aktivitas pengobatan potensial.
3. Mencari struktur induk baru dengan cara
sintesis senyawa organik, dengan/tanpa berhubungan dengan zat aktif alamiah.
4. Menghubungkan struktur kimia obat dengan cara
kerjanya.
5. Mengembangkan
rancangan obat.
6. Mengembangkan hubungan struktur kimia dan
aktivitas biologis melalui sifat kimia fisika dengan bantuan statistik.
KIMED : Suatu ilmu
multidisiplin yang berakar pada semua cabang ilmu kimia (kimia organik),
farmakologi (molekuler), mikrobiologi, ilmu faal & formulasi obat.
Hubungan KIMED
dengan Bidang Ilmu yang lain
Sejarah
Perkembangan Obat
•
Catatan
yang tertua dari kebudayaan Cina, India, Amerika Latin dan Timur Tengah
memaparkan peracikan tanaman & pemakaiannya untuk pengobatan.
•
Sejak
4500 tahun yang lampau Kaisar Cina Shen Nung menyusun sebuah buku tentang
rerempah dan mengamati efek demam dari Chang Shang, suatu tumbuhan yang
belakangan diketahui mengandung alkaloid antimalaria.
•
Hommer,
dalam bukunya Odyssey, menceritakan bahwa tanah subur Mesir kaya akan tumbuhan
yang berfaedah untuk kesehatan dan ada yang beracun. Sejumlah besar racikan
dipaparkan dalam papirus.
•
Pada
abad ke-4 SM, Hipocrates meletakkan dasar disiplin pengobatan dan
memperkenalkan pemakaian garam-garam logam untuk berbagai macam gangguan
kesehatan.
•
Lima
ratus tahun kemudian Galen (seorang herbalis) dari Pergamon melakukan
penelitian rinci tentang anatomi hewan dan garam-garam berbagai logam, bijih
Cu, Zn, FeSO4, dan CdO serta penetapan kadarnya.
•
Lima
ratus tahun kemudian Galen (seorang herbalis) dari Pergamon melakukan
penelitian rinci tentang anatomi hewan dan garam-garam berbagai logam, bijih
Cu, Zn, FeSO4, dan CdO serta penetapan kadarnya (mengontrol kualitas dan
kuantitas dosis pemberian obatnya.
•
Selama
menaklukkan Rusia, Asia Minor, Afrika Utara, dan Eropa Selatan, Umat Islam
mewarisi kebudayaan orang-orang yang diperangi a Buku-buku diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
•
Bagdad
(ibukota kekhalifan Timur) a Pemerintahannya mengembangkan ilmu pengetahuan, pengobatan dan farmasi
serta mendorong koleksi, penyalinan dan penerjemahan manuskrip-manuskrip Yunani
sehingga karya Hipocrates, Galen & Dioscorides diterjemahkan ke bahasa
Arab.
•
Pada
abad ke-8, Farmasi & Kedokteran dipisahkan a dikukuhkan dengan undang-undang. Farmasis Arab a mendatangkan obat-obat seperti kamfer,
kelembak, muska, cengkeh & raksa dari berbagai tempat.
•
Alkhemi
a Pemula ilmu pengobatan Arab, pemikiran “Elixir
Polivalen” a obat segala penyakit a “Emas yang Terminum” a dalam penelitian a aqua regin & asam-asam kuat a asal mula Kimia Farmasi.
•
Rhazes
(865-925) a seangkatan Hipocrates, Aretaceus & Sydenhaus a Ilmuwan Arab mendeskripsikan tentang cacar
& campak. Continens a ensiklopedi pengobatan yang disusunnya a eksperimen terapi.
•
Ali
Abbas (994) a “Buku Diraja” a risalah pengobatan yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin a tentang anatomi.
•
Avicenna
(980-1037) a “Pangeran Tabib” a 100 karya a H2SO4 + alkohol, pil opium (batuk), ekstrak biji Colchici (rematik).
•
Orang-orang
Arab a perbaikan terhadap produk farmasi dan membuatnya a lebih efek & enak a materia medikanya tetap hidup sepanjang abad.
•
Di
Eropa, awal abad ke-16, Paracelsus a khasiat garam Sb a obat serbaguna.
•
Di
Eropa, abad ke-17, Misionaris Jesuit a klika kina (dari Indian Amerika Selatan) a demam, menggigil dan malaria.
•
Dua
abad berikutnya yakni pada tahun 1820 a kina yaitu kuinina a telah diisolasi.
•
Pada
abad ke-18, Rhazes (Inggris) a ekstrak tumbuhan digitalis a penyakit gembur-gembur (sakit lemah jantung dengan gejala ditandai
akumulasi cairan secara berlebihan pada bagian bawah dari tungkai penderita.
Glikosida digitalis a penyakit gagal jantung hingga sekarang ini.
•
Pada
tahun 1828, Wohler a berhasil mensintesis urea dari senyawa-senyawa anorganik.
•
Perkembangan
kimia medisinal makin melaju selama abad ke-20, dengan hasil bahwa hampir semua
obat yang sekarang dipakai adalah temuan 30 tahun terakhir.
•
Senyawa
organik bahan obat pertama kali berhasil dimurnikan yaitu alkaloid morfin, pada
tahun 1806, diikuti kuinina (1820) dari tumbuhan.
•
Ahli
KIMED berhasil mensintesis bahan obat yairu aspirin (1899) dan barbital (1903)
•
Dewasa
ini diperkirakan > 5 juta senyawa kimia bertambah terus dengan ± 100.000
senyawa kimia baru setiap tahun, ± 4000 sebagai obat, ± 4000 sebagai makanan
dan ± 1500 sebagai pestisida.
•
Dari
252 obat pada daftar obat essensial yang dikeluarkan WHO (1985), sumber obat
tersebut:
1. Sintesa Kimia (48,9%)
2. Semisintetik (9,5%)
3. Mikroorganisme (6,4%)
4. Vaksin (4,3%)
5. Sera (2%)
6. Mineral (9,1%)
7. Tumbuh-tumbuhan (11,1%)
8. Hewan (8,7%)
a Gol. 1-6 a 80% a diikuti KIMED
a Gol. 7-8 a Farmakognosi
•
Pengembangan
obat baru:
- Industri (90%)
- Universitas (9%)
- Lembaga riset pemerintah (1%)
Perkembangan Penting dalam Ilmu Pengetahuan Sejak Tahun 1840
Tahun Temuan
1842 : Eter diperkenalkan sebagai anestetika oleh
Long.
1867 : Lister memelopori pemakaian fenol sebagai
antiseptika dalam
pembedahan.
1869 : Kloralhidrat ditemukan memiliki sifat hipnotik
oleh Liebreich.
1876 : Sifat analgesik asam salisilat ditemukan oleh
Shicker.
1891 : Paul Erlich membuat istilah kemoterapi.
1932 : Protonsil diperkenalkan sebagai bahan yang
secara klinis bersifat anti
streptokokkus oleh Mietzach, Klaren & Domagk.
Klasifikasi Obat
Klasifikasi obat begitu banyak jumlahnya
kedalam sejumlah besar golongan dan subtituen, tetapi lebih mudah
mengelompokkan menjadi 4 kategori utama:
1. Psikofarmaka (Obat SSP)
v Sistem saraf pusat pada manusia terdiri atas
otak dan saraf tulang belakang. SSP ini mengontrol proses berpikir, emosi,
fungsi indera dan motorik.
v Obat-obat yang termasuk psikofarmaka:
a. Psikotropik : a Antidepresan, antipsikotik, ansiolitik
(antigelisah) psikomimetik.
a Semuanya mempengaruhi suasana hati/fungsi
mental.
b. Antikonvulsan : a Untuk mengobati
epilepsi.
c. Sedatif-Hipnotik : a Dipakai terhadap
gangguan tidur.
d. Analgetik :
a untuk
mengobati/mengontrol nyeri.
e. Antiparkinson : a untuk penyakit
Parkinson, yaitu gangguan utama terhadap system
motorik.
2. Obat-obat Farmakodinamika
v
Obat
golongan ini berkhasiat menormalkan proses dinamik tubuh khususnya sirkulasi
darah.
v
Kelompok
ini meliputi:
-
Antiaritmia
-
Antiangina
-
Vasodilator
-
Antihipertensi
-
Antitrombotika
v
Semuanya
ini berpengaruh terhadap jantung atau sirkulasi darah.
v
Termasuk
juga kelompok ini obat alergi & obat yang mempengeruhi sistem GIT.
3. Kemoterapeutika
v
Golongan
ini merupakan kelas terpenting diantara berbagai SBA, yang secara selektif
lebih toksik terhadap organisme penyebab sakit daripada terhadap inangnya.
v
Kelompok
ini meliputi :
-
Antibiotika
-
Antineoplastika
-
Antiparasitika
-
Antivirus
-
Antifungi
4. Obat untuk penyakit metabolit & fungsi
endokrin
v
Kategori
ini a SBA yang kurang tepat dimasukkan ke dalam 3
kelompok sebelumnya.
v
Kelompok
ini adalah :
-
Antiinflamasi
-
Artritis
reumatoid
-
Diabetes
-
Gangguan
metabolisme lipid
-
Arteriskeloris
-
Hormon
seks & peptida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar